By Nurish Hardefty
Di desa, hijau sawah terbentang,
Angin sepoi-sepoi membelai dengan tenang.
Namun di balik senyum manis yang tersaji,
Lisan terkadang penuh bisik-bisik iri.
Adab sering terlupa di tengah alur hidup,
Bicara di belakang, menjatuhkan tanpa sebab.
Sementara di kota Jakarta, gedung menjulang tinggi,
Orang-orang sibuk, namun tak memendam iri.
Komplek ramai, tapi hati saling jaga,
Ramah dalam sapa, meski tanpa banyak kata.
Tak ada sorotan penuh prasangka,
Hidup damai tanpa perlu saling cela.
Di desa, kesederhanaan tampak di mata,
Namun etika kadang tersingkir begitu saja.
Sedang di kota, hiruk-pikuk tak menghilangkan budi,
Saling menghormati, menjaga diri tanpa caci.
Ah, perbedaan antara desa dan kota,
Satu tenang, tapi kadang penuh noda.
Yang satu ramai, namun hatinya bersih,
Menyadarkan kita, bahwa adab lebih dari sekadar tradisi.
Comments