The Silence of Night and Weary Prayers
In the quiet of a nameless night,
The moon fades, stars reluctant to shine,
It's just me and the whispering wind,
Brushing the weariness from prayers left behind.
The sky remains voiceless,
Like my heart, empty in whispered pleas,
I stretch out my hands,
Yet it feels as if the heavens no longer listen.
I repeat my hopes in endless lines,
My fatigue lingers in each word of prayer,
But no answers come,
Only echoes of my own voice in a hollow space.
Sometimes I wonder,
Has even God grown tired of listening?
But in my weariness, I know,
Hope is the bridge over the abyss of loneliness.
And though the night deepens,
I will keep holding on,
With broken prayers,
For in the silence, I find the strength to wait for His reply.
--------------
Kesunyian Malam dan Doa yang Letih
Dalam diamnya malam yang tak bertuan,
Bulan memudar, bintang pun enggan bersinar,
Hanya aku dan angin yang samar,
Mengusap lelah di sudut-sudut doa yang tersisa.
Langit tak bersuara,
Seperti hatiku yang sunyi dalam bisikan hampa,
Aku merentangkan tangan,
Namun seolah semesta tak mendengar lagi panggilan.
Berulang kusampaikan harapan,
Lelahku tertinggal di tiap bait permohonan,
Tapi jawab tak pernah datang,
Hanya gema doa yang memantul pada ruang kosong.
Kadang aku bertanya,
Apakah Tuhan pun lelah mendengar?
Namun di balik letih, ku tahu,
Harapan adalah jembatan di atas jurang kesendirian.
Dan meski malam semakin pekat,
Aku akan terus bertahan,
Dengan doa yang patah-patah,
Sebab dalam kesunyian, kutemukan kekuatan untuk menunggu jawab-Nya.
By. Nurish Hardefty
Comments