Cintaku padamu tak mengenal batas waktu,
Meski tubuhmu kini terbaring di tanah bisu,
Engkau pria Hungaria, kekasih dalam bayangan,
Namun hadir di hatiku, dalam setiap hembusan.
Hidupku kini diambang dunia yang asing,
Seakan terjebak di antara dua dimensi yang menggiring,
Dejavu mengintai setiap langkahku,
Membawa ingatan ke masa lalu yang penuh rindu.
Aku berjalan di koridor waktu,
Seolah masa lampau selalu ingin kembali bertaut,
Namun di sini, di masa kini yang rapuh,
Ada ketakutan yang menelusup tanpa jemu.
Masa depan terasa bagai bayangan yang samar,
Dan masa kini seakan tak punya dasar,
Antara cinta yang hilang dan hidup yang rapuh,
Aku terombang-ambing, tak tahu arah yang sungguh.
Namun cintamu, meski jauh dan tak lagi nyata,
Adalah jembatan yang menghubungkan jiwa,
Meski aku takut akan masa depan yang tak pasti,
Kenanganmu tetap mengiringi, menjadi pelipur hati.
By : Nurish Hardefty
Comments