Di tanah Asia yang jauh terpaut,
Seorang gadis berdiri tenang, tak surut,
Di hatinya mengalun nada-nada halus,
Dari zaman perang, di Eropa terjal muskus.
Musik klasik Jerman, ia dekap erat,
Di antara suara meriam dan desing pelat,
Beethoven dan Brahms bercerita lewat nada,
Mengantar jiwanya ke ruang tanpa senjata.
Dia bukan prajurit, namun hatinya berani,
Melalui denting piano, dia pun mengalir sepi,
Bukan hanya untuk diri, tapi dunia yang sunyi,
Menghidupkan kembali harapan yang tak pernah mati.
Perang bisa merenggut banyak hal dari bumi,
Namun di dalam nada, jiwa tetap bersemi,
Sang gadis Asia, pencinta melodi Jerman,
Berdansa dalam harmoni, meruntuhkan tirani zaman.
By. Nurish Hardefty
Comments