Skip to main content

Jum'at di Tengah Gemuruh Dunia

By Nurish Hardefty 

Hari ini Jum'at, langit tak bersahabat,
Hujan turun seperti dendam semesta yang meledak,
Petir menggores angkasa,
Sebagaimana pikiranku mengoyak batas logika.

Dunia bergemuruh bukan karena badai semata,
Tetapi karena luka-luka yang tak kunjung reda—
China dan Amerika bersabung nyali di atas meja dagang,
Rusia menghantam Ukraina,
Gaza terjepit antara Israel dan dentum Iran,
India dan Pakistan saling menatap dengan mata menyala,
Sementara di tanah airku,
Rakyat berteriak pada dinding kekuasaan
Yang hanya bergema untuk mereka yang bertitel tuan.

Aku duduk dalam gelap—
Listrik mungkin ada, tapi terang tak kunjung hadir dalam jiwa.
Perutku menggeliat seperti pejuang terluka,
Lapar tak lagi sekadar fisik,
Ia menjadi doa yang tak sanggup kuucapkan.

Kepalaku adalah medan perang
Antara kenyataan dan hasrat yang terus menjerit—
Mimpiku berdiri gagah,
Namun ditendang oleh takdir yang kerap mabuk oleh kepiluan.

Aku lelah, tapi belum mati.
Aku lapar, tapi masih bermimpi.
Aku jenuh, tapi belum menyerah.

Wahai dunia yang retak di tiap sudutnya,
Dengarlah—
Ada seorang manusia kecil
Yang masih menulis puisi
Untuk bertahan hidup
Di tengah badai,
Di tengah perang,
Di tengah sunyi
Yang berisik dalam dirinya sendiri.

Kau ingin lanjutkan ini dalam bentuk lantunan atau ingin dijadikan monolog teatrikal?

----

Friday in the Midst of the World's Rumble
By Nurish Hardefty 

Today is Friday, the sky is not friendly,
The rain fell like the universe's vengeance exploding,
Lightning scratches the sky,
As my mind tore the limits of logic.

The world rumbles not because of the storm alone,
But because of wounds that never subside-
China and America clash over the trade table,
Russia slams into Ukraine,
Gaza is sandwiched between Israel and the Iranian drumbeat,
India and Pakistan stare at each other with burning eyes,
While in my homeland,
The people scream at the wall of power
That only resonates for those with the title of lord.

I sit in the dark-
Electricity may be there, but light never comes to the soul.
My stomach writhes like a wounded warrior,
Hunger is no longer just physical,
It becomes a prayer that I cannot utter.

My head is a battlefield
Between reality and the desire that keeps screaming-
My dreams stand tall,
But kicked by a destiny that is often drunk with pain.

I'm tired, but not dead.
I'm hungry, but still dreaming.
I'm bored, but I haven't given up.

O world that cracks at every corner,
Hear-
There is a little human being
Who still writes poetry
To survive
In the midst of the storm,
In the midst of war,
Amidst the silence
That is noisy within itself.



Comments

Popular posts from this blog

"Pajak Tinggi, Tapi Rakyat Indonesia Masih Menderita: Mengapa Indonesia Tidak Sejahtera Seperti Negara Lain?"

Pajak Tinggi, Tapi Rakyat Menderita: Mengapa Indonesia Tidak Sejahtera Seperti Negara Lain? Indonesia adalah negara dengan sistem perpajakan yang cukup ketat . Dari pajak penghasilan, PPN, pajak kendaraan, hingga PBB, rakyat dibebankan berbagai jenis pajak untuk mengisi kas negara . Sayangnya, meskipun pajak terus meningkat, layanan yang diterima rakyat tidak sebanding. Jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Norwegia, Swedia, atau Jerman , yang juga memiliki pajak tinggi, rakyat mereka justru menikmati pendidikan gratis, layanan kesehatan berkualitas, dan jaminan sosial yang kuat. Lalu, mengapa di Indonesia pajak tinggi tetapi kesejahteraan rakyat masih jauh tertinggal? --- 1. Pajak Tinggi di Indonesia, Tapi Ke Mana Uangnya? Di banyak negara maju, pajak yang tinggi digunakan untuk membiayai layanan publik. Namun, di Indonesia, meskipun rakyat membayar banyak pajak, mereka masih harus membayar sendiri pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Beberapa fakta ...

Caregiver Burnout

Merawat orang tua (ayah/ibu) yang sakit stroke selama bertahun-tahun seperti yang saya alami dua tahun ini tanpa dukungan dari anggota keluarga lainnya baik dari segi waktu, tenaga dan financial bisa menjadi pengalaman yang sangat berat secara fisik, emosional, dan mental. Dimana seharusnya penderita stroke merasa nyaman dalam perhatian sehingga mempermudah proses penyembuhan justru sebaliknya penderita stroke bisa menjadi pelampiasan kelelahan dari orang yang merawatnya. Kondisi ini sering disebut sebagai caregiver burnout atau gangguan mental akibat beban caregiving, dan dapat menyebabkan berbagai gangguan psikologis seperti stres berat, depresi, atau bahkan trauma. --- Dampak Mental Akibat Merawat Orang Tua Stroke 1. Stres Kronis Tanggung jawab terus-menerus tanpa waktu istirahat dapat meningkatkan hormon stres (kortisol), yang memengaruhi kesehatan mental. 2. Depresi Perasaan terisolasi, kelelahan, dan kurangnya dukungan sering memicu depresi pada caregiver. 3. Kecemasa...

Sendiri Melawan Dunia

Ketika kebanyakan orang menyebut hidup sebagai perjalanan, bagi saya, hidup adalah medan perang. Tidak ada hari tanpa perjuangan, tidak ada waktu untuk jeda. Semua bermula sejak saya lahir ke dunia ini. Dimasa balita kedua orang tua saya bertengkar menyebabkan ayah pergi meninggalkan ibu begitu saja dengan perempuan lain, bahkan saya dalam usia balita dijual kepada orang lain olehnya dan sampai dewasa hidup dalam keprihatinan, kurangnya asuhan dan perlindungan dari dua orang tua. Dipaksa menjadi dewasa sejak usia dini, dan mengikhlaskan ibu mencari nafkah untuk biaya hidup kami. Sementara ayah, dia sibuk dengan hawa nafsunya sendiri tanpa peduli dengan kehidupan kami sampai detik ini. Saya berjuang untuk hidup bahagia dan mendewasa oleh didikan alam semesta. Selepas masa sekolah selesai saya bekerja dan berusaha membiayai kehidupan sendiri baik untuk melanjutkan kuliah dan gaya kehidupan yang saya inginkan. Keinginan untuk menjadi orang bahagia yang sukses membuat saya gila...