Skip to main content

Balada Jiwa Yang Tertawan

By Nurish Hardefty 

Telah lalu parade lelaki berseragam rapi,
Berselendang kata, beraroma janji,
Mereka mengetuk jendela hatiku saban pagi—
Namun sunyiku tak gentar, tak sudi terbagi.

Sebab jiwaku telah lama terpatri di benak satu nama,
Thomas Hamre, sang durjana berwajah pujangga.
Kau bukan puisi yang tenang atau syair yang jinak,
Tapi badai—yang kutunggu saat langit terasa hambar dan berjarak.

Betapa resah cintamu, tak berakar, tak bermahkota,
Hari ini engkau matahari, esok jadi angin tanpa kata.
Namun, wahai engkau yang penuh cela dan cahaya,
Dalam dirimu, kutemukan teka-teki jiwa yang tak terhingga.

Kau bukan rumah yang kukenal bentuk pintunya,
Tapi setiap liku dirimu membuatku ingin terus pulang padanya.
Dan meski kau tak pandai menetap,
Aku tak bisa menjadi pelabuhan bagi perahu yang lain berlabuh tetap.

Apalah arti seribu pria bersujud pada puji,
Jika denyut jiwaku tetap menari dalam sunyimu yang sunyi?
Cinta, barangkali, adalah kesetiaan yang tak selalu rasional—
Tapi sejatinya adalah pengakuan yang paling personal.

Maka biarlah kau tetap batu yang keras diliputi kabut,
Asalku tahu: dalam dirimu, jiwaku tak luput.
Dan meski tak tergenggam oleh jemari,
Kau telah lama tinggal di puisi ini—abadi, tak terganti.

Comments

Popular posts from this blog

"Pajak Tinggi, Tapi Rakyat Indonesia Masih Menderita: Mengapa Indonesia Tidak Sejahtera Seperti Negara Lain?"

Pajak Tinggi, Tapi Rakyat Menderita: Mengapa Indonesia Tidak Sejahtera Seperti Negara Lain? Indonesia adalah negara dengan sistem perpajakan yang cukup ketat . Dari pajak penghasilan, PPN, pajak kendaraan, hingga PBB, rakyat dibebankan berbagai jenis pajak untuk mengisi kas negara . Sayangnya, meskipun pajak terus meningkat, layanan yang diterima rakyat tidak sebanding. Jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Norwegia, Swedia, atau Jerman , yang juga memiliki pajak tinggi, rakyat mereka justru menikmati pendidikan gratis, layanan kesehatan berkualitas, dan jaminan sosial yang kuat. Lalu, mengapa di Indonesia pajak tinggi tetapi kesejahteraan rakyat masih jauh tertinggal? --- 1. Pajak Tinggi di Indonesia, Tapi Ke Mana Uangnya? Di banyak negara maju, pajak yang tinggi digunakan untuk membiayai layanan publik. Namun, di Indonesia, meskipun rakyat membayar banyak pajak, mereka masih harus membayar sendiri pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Beberapa fakta ...

Caregiver Burnout

Merawat orang tua (ayah/ibu) yang sakit stroke selama bertahun-tahun seperti yang saya alami dua tahun ini tanpa dukungan dari anggota keluarga lainnya baik dari segi waktu, tenaga dan financial bisa menjadi pengalaman yang sangat berat secara fisik, emosional, dan mental. Dimana seharusnya penderita stroke merasa nyaman dalam perhatian sehingga mempermudah proses penyembuhan justru sebaliknya penderita stroke bisa menjadi pelampiasan kelelahan dari orang yang merawatnya. Kondisi ini sering disebut sebagai caregiver burnout atau gangguan mental akibat beban caregiving, dan dapat menyebabkan berbagai gangguan psikologis seperti stres berat, depresi, atau bahkan trauma. --- Dampak Mental Akibat Merawat Orang Tua Stroke 1. Stres Kronis Tanggung jawab terus-menerus tanpa waktu istirahat dapat meningkatkan hormon stres (kortisol), yang memengaruhi kesehatan mental. 2. Depresi Perasaan terisolasi, kelelahan, dan kurangnya dukungan sering memicu depresi pada caregiver. 3. Kecemasa...

Sendiri Melawan Dunia

Ketika kebanyakan orang menyebut hidup sebagai perjalanan, bagi saya, hidup adalah medan perang. Tidak ada hari tanpa perjuangan, tidak ada waktu untuk jeda. Semua bermula sejak saya lahir ke dunia ini. Dimasa balita kedua orang tua saya bertengkar menyebabkan ayah pergi meninggalkan ibu begitu saja dengan perempuan lain, bahkan saya dalam usia balita dijual kepada orang lain olehnya dan sampai dewasa hidup dalam keprihatinan, kurangnya asuhan dan perlindungan dari dua orang tua. Dipaksa menjadi dewasa sejak usia dini, dan mengikhlaskan ibu mencari nafkah untuk biaya hidup kami. Sementara ayah, dia sibuk dengan hawa nafsunya sendiri tanpa peduli dengan kehidupan kami sampai detik ini. Saya berjuang untuk hidup bahagia dan mendewasa oleh didikan alam semesta. Selepas masa sekolah selesai saya bekerja dan berusaha membiayai kehidupan sendiri baik untuk melanjutkan kuliah dan gaya kehidupan yang saya inginkan. Keinginan untuk menjadi orang bahagia yang sukses membuat saya gila...