Skip to main content

Hati Yang Terpaut Satu Nama

By Nurish Hardefty 

Arak-arakan pria berkulit putih nan tampan bak pangeran dalam negeri dongeng telah berlalu,
Berselimut kata, beraroma janji semu.
Mereka mengetuk jendela hatiku tiap pagi hingga larut malam—
Namun sunyiku tetap teguh, tak ingin berbagi.

Sebab jiwaku telah lama mengukir satu nama
Si durjana berwajah pujangga.
Engkau bukan bait lembut atau syair yang jinak,
Melainkan badai yang kutunggu saat langit hambar dan retak.

Cintamu begitu gelisah, tanpa akar, tanpa mahkota,
Hari ini kau mentari, esok hanya angin tak bersuara.
Namun engkau—penuh cela dan cahaya yang membara,
Menjadi teka-teki jiwa yang tak sanggup kuredakan maknanya.

Kau bukan rumah dengan pintu yang kukenal benar,
Namun setiap lekuk dirimu membuatku ingin kembali menyandar.
Dan walau kau tak pernah belajar untuk menetap,
Aku pun tak bisa jadi dermaga bagi kapal lain yang hendak singgah tetap.

Apa arti seribu pria bersujud penuh puji,
Jika nadiku masih menari di senyapmu yang sunyi?
Cinta, mungkin, bukan soal akal yang sejalan—
Melainkan pengakuan yang paling dalam dan personal.

Maka biarlah kau tetap batu dalam kabut tebal,
Asal kutahu: di dalammu, jiwaku masih kekal.
Dan walau tak tergenggam oleh jemari,
Kau telah tinggal di puisiku ini—abadi, tak terganti.
---
A Heart Adrift by One Name
By Nurish Hardefty 

The procession of white-Caucasian, handsome men like fairy-tale prince has passed,
Covered in words, scented with false promises.
They knocked on the window of my heart every morning until late at night-
But my silence remains firm, unwilling to share.

For my soul has long carved out a name
The miscreant with the face of a poet.
You are not a soft verse or a tame poem,
But a storm that I wait for when the sky is bland and cracked.

Your love is so restless, rootless, crownless,
Today you're the sun, tomorrow just a soundless wind.
Yet you-full of blemishes and burning light,
A riddle of the soul that I can't decipher.

You're not a house with a door I know well,
Yet every curve of you makes me want to lean back.
And though you never learned to stay,
I can't be a dock for other ships that want to stay.

What is the meaning of a thousand men bowing in praise,
if my pulse still dances in your silent stillness?
Love, perhaps, is not a matter of reason aligning-
But rather the deepest and most personal confession.

So let you remain a stone in a thick fog,
As long as I know: in you, my soul is still eternal.
And though not grasped by fingers,
You have taken up residence in this poem of mine-eternal, irreplaceable.



Comments

Popular posts from this blog

"Pajak Tinggi, Tapi Rakyat Indonesia Masih Menderita: Mengapa Indonesia Tidak Sejahtera Seperti Negara Lain?"

Pajak Tinggi, Tapi Rakyat Menderita: Mengapa Indonesia Tidak Sejahtera Seperti Negara Lain? Indonesia adalah negara dengan sistem perpajakan yang cukup ketat . Dari pajak penghasilan, PPN, pajak kendaraan, hingga PBB, rakyat dibebankan berbagai jenis pajak untuk mengisi kas negara . Sayangnya, meskipun pajak terus meningkat, layanan yang diterima rakyat tidak sebanding. Jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Norwegia, Swedia, atau Jerman , yang juga memiliki pajak tinggi, rakyat mereka justru menikmati pendidikan gratis, layanan kesehatan berkualitas, dan jaminan sosial yang kuat. Lalu, mengapa di Indonesia pajak tinggi tetapi kesejahteraan rakyat masih jauh tertinggal? --- 1. Pajak Tinggi di Indonesia, Tapi Ke Mana Uangnya? Di banyak negara maju, pajak yang tinggi digunakan untuk membiayai layanan publik. Namun, di Indonesia, meskipun rakyat membayar banyak pajak, mereka masih harus membayar sendiri pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Beberapa fakta ...

Caregiver Burnout

Merawat orang tua (ayah/ibu) yang sakit stroke selama bertahun-tahun seperti yang saya alami dua tahun ini tanpa dukungan dari anggota keluarga lainnya baik dari segi waktu, tenaga dan financial bisa menjadi pengalaman yang sangat berat secara fisik, emosional, dan mental. Dimana seharusnya penderita stroke merasa nyaman dalam perhatian sehingga mempermudah proses penyembuhan justru sebaliknya penderita stroke bisa menjadi pelampiasan kelelahan dari orang yang merawatnya. Kondisi ini sering disebut sebagai caregiver burnout atau gangguan mental akibat beban caregiving, dan dapat menyebabkan berbagai gangguan psikologis seperti stres berat, depresi, atau bahkan trauma. --- Dampak Mental Akibat Merawat Orang Tua Stroke 1. Stres Kronis Tanggung jawab terus-menerus tanpa waktu istirahat dapat meningkatkan hormon stres (kortisol), yang memengaruhi kesehatan mental. 2. Depresi Perasaan terisolasi, kelelahan, dan kurangnya dukungan sering memicu depresi pada caregiver. 3. Kecemasa...

Sendiri Melawan Dunia

Ketika kebanyakan orang menyebut hidup sebagai perjalanan, bagi saya, hidup adalah medan perang. Tidak ada hari tanpa perjuangan, tidak ada waktu untuk jeda. Semua bermula sejak saya lahir ke dunia ini. Dimasa balita kedua orang tua saya bertengkar menyebabkan ayah pergi meninggalkan ibu begitu saja dengan perempuan lain, bahkan saya dalam usia balita dijual kepada orang lain olehnya dan sampai dewasa hidup dalam keprihatinan, kurangnya asuhan dan perlindungan dari dua orang tua. Dipaksa menjadi dewasa sejak usia dini, dan mengikhlaskan ibu mencari nafkah untuk biaya hidup kami. Sementara ayah, dia sibuk dengan hawa nafsunya sendiri tanpa peduli dengan kehidupan kami sampai detik ini. Saya berjuang untuk hidup bahagia dan mendewasa oleh didikan alam semesta. Selepas masa sekolah selesai saya bekerja dan berusaha membiayai kehidupan sendiri baik untuk melanjutkan kuliah dan gaya kehidupan yang saya inginkan. Keinginan untuk menjadi orang bahagia yang sukses membuat saya gila...