By Nurish Hardefty Aku adalah ibu dari diriku sendiri Aku lahir di Jakarta— sebuah kota penuh lampu dan kesibukan— namun peluk ibu tak tinggal di sana. Usia enam tahun, aku belajar merawat sendiri lukaku. Tak ada yang bilang bahwa dunia ini kejam, tapi aku tahu, sejak hari pertama aku menangis sendiri. Ibuku, memberiku baju, memberiku uang, namun tak memberiku dirinya. Tak ada pangkuan, tak ada cerita pengantar tidur, tak ada arah dalam keremangan dunia. Anak lain mengadu saat ketakutan, aku mengadu pada tembok diam yang kusebut hati. Aku dewasa dalam sunyi, berpijak di tanah keras dengan kaki luka. Dan ketika aku sukses, orang berkata: "Anak siapa ini?" Senyumku menjawab, tapi hatiku hanya berkata: "Aku anak diriku sendiri." Kini aku dewasa menjaga ibu yang tak pernah menjagaku. Aku yang dulu sendirian— kini belajar menjadi segalanya bagi perempuan yang dulu tidak pernah ada hadirnya dalam duniaku yang retak. ---
" Live by the standards of your obsessions, not your expectations." ~Nurish Hardefty