Skip to main content

"Moonwalk of the Silent Soul"

By Nurish Hardefty 

On a pier of whispers, beneath moon's gaze,
I walk where silence wears a silver haze.
The world is hushed, a breathless tune,
Bathed in tears of a gentle monsoon.

"River Flows in You" hums through the air,
Notes like footsteps on dreams laid bare.
Each drop of rain, a memory’s kiss,
Each gust of wind, a love I miss.

The sky weeps soft in midnight's fold,
Its sorrow seeps through dark and cold.
And though I bleed in shades of blue,
The echo sings, I once had you.

My heart — a stone, carved by time,
Yet still it beats to nature’s rhyme.
Not broken, no… just weathered, strong,
It holds the weight of love too long.

The stars refuse to shy away,
They watch me ache but never sway.
As if they know — as if they feel —
The way a soul forgets to heal.

Yet in this chill, a truth takes form,
That hearts like rocks survive the storm.
And love, though lost, still flows below
Like rivers through the coldest snow.

So let me stay on this quiet lane,
With moonlight dreams and midnight rain.
For though the night may never speak,
I hear your name in every creek.

---
By Nurish Hardefty 

"Langkah Sunyi di Bawah Bulan"

Di dermaga bisu, di bawah tatapan rembulan,
Aku melangkah di mana sunyi berselimutkan kabut perak.
Dunia terdiam, bagai nada tanpa suara,
Disiram air mata dari gerimis yang lembut menyapa.

"River Flows in You" mengalun pelan di udara,
Nada-nadanya bagai jejak kaki di atas mimpi yang terbuka.
Setiap tetes hujan, ciuman kenangan yang mengendap,
Setiap hembusan angin, cinta yang tak sempat kudapat.

Langit menangis lembut dalam pelukan malam,
Lukanya meresap dalam dingin yang dalam.
Dan meski aku berdarah dalam warna biru,
Gema malam berbisik, dulu aku memilikimu.

Hatiku — batu yang terukir oleh waktu,
Namun tetap berdetak mengikuti irama alam yang syahdu.
Bukan patah… hanya usang dan kuat,
Menanggung cinta yang terlalu lama melekat.

Bintang-bintang enggan pergi dari pandang,
Mereka menyaksikan luka namun tetap tenang.
Seolah mereka tahu — seolah mereka mengerti,
Bagaimana jiwa lupa cara untuk sembuh kembali.

Namun dalam dingin ini, kebenaran pun muncul,
Bahwa hati seperti batu akan tetap menyusul.
Dan cinta, meski hilang, tetap mengalir di bawah,
Seperti sungai menembus salju yang pasrah.

Biarlah aku di jalur sunyi ini menetap,
Dengan mimpi bulan dan hujan yang lembap.
Karena meski malam tak sudi bicara,
Aku dengar namamu di setiap gemercik air yang mengalir ke samudra.
---




Comments

Popular posts from this blog

"Pajak Tinggi, Tapi Rakyat Indonesia Masih Menderita: Mengapa Indonesia Tidak Sejahtera Seperti Negara Lain?"

Pajak Tinggi, Tapi Rakyat Menderita: Mengapa Indonesia Tidak Sejahtera Seperti Negara Lain? Indonesia adalah negara dengan sistem perpajakan yang cukup ketat . Dari pajak penghasilan, PPN, pajak kendaraan, hingga PBB, rakyat dibebankan berbagai jenis pajak untuk mengisi kas negara . Sayangnya, meskipun pajak terus meningkat, layanan yang diterima rakyat tidak sebanding. Jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Norwegia, Swedia, atau Jerman , yang juga memiliki pajak tinggi, rakyat mereka justru menikmati pendidikan gratis, layanan kesehatan berkualitas, dan jaminan sosial yang kuat. Lalu, mengapa di Indonesia pajak tinggi tetapi kesejahteraan rakyat masih jauh tertinggal? --- 1. Pajak Tinggi di Indonesia, Tapi Ke Mana Uangnya? Di banyak negara maju, pajak yang tinggi digunakan untuk membiayai layanan publik. Namun, di Indonesia, meskipun rakyat membayar banyak pajak, mereka masih harus membayar sendiri pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Beberapa fakta ...

Caregiver Burnout

Merawat orang tua (ayah/ibu) yang sakit stroke selama bertahun-tahun seperti yang saya alami dua tahun ini tanpa dukungan dari anggota keluarga lainnya baik dari segi waktu, tenaga dan financial bisa menjadi pengalaman yang sangat berat secara fisik, emosional, dan mental. Dimana seharusnya penderita stroke merasa nyaman dalam perhatian sehingga mempermudah proses penyembuhan justru sebaliknya penderita stroke bisa menjadi pelampiasan kelelahan dari orang yang merawatnya. Kondisi ini sering disebut sebagai caregiver burnout atau gangguan mental akibat beban caregiving, dan dapat menyebabkan berbagai gangguan psikologis seperti stres berat, depresi, atau bahkan trauma. --- Dampak Mental Akibat Merawat Orang Tua Stroke 1. Stres Kronis Tanggung jawab terus-menerus tanpa waktu istirahat dapat meningkatkan hormon stres (kortisol), yang memengaruhi kesehatan mental. 2. Depresi Perasaan terisolasi, kelelahan, dan kurangnya dukungan sering memicu depresi pada caregiver. 3. Kecemasa...

Sendiri Melawan Dunia

Ketika kebanyakan orang menyebut hidup sebagai perjalanan, bagi saya, hidup adalah medan perang. Tidak ada hari tanpa perjuangan, tidak ada waktu untuk jeda. Semua bermula sejak saya lahir ke dunia ini. Dimasa balita kedua orang tua saya bertengkar menyebabkan ayah pergi meninggalkan ibu begitu saja dengan perempuan lain, bahkan saya dalam usia balita dijual kepada orang lain olehnya dan sampai dewasa hidup dalam keprihatinan, kurangnya asuhan dan perlindungan dari dua orang tua. Dipaksa menjadi dewasa sejak usia dini, dan mengikhlaskan ibu mencari nafkah untuk biaya hidup kami. Sementara ayah, dia sibuk dengan hawa nafsunya sendiri tanpa peduli dengan kehidupan kami sampai detik ini. Saya berjuang untuk hidup bahagia dan mendewasa oleh didikan alam semesta. Selepas masa sekolah selesai saya bekerja dan berusaha membiayai kehidupan sendiri baik untuk melanjutkan kuliah dan gaya kehidupan yang saya inginkan. Keinginan untuk menjadi orang bahagia yang sukses membuat saya gila...