Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2025

Yang diharapkan anak perempuan dari Ibunya

Seorang anak perempuan biasanya memiliki harapan tertentu dari ibunya, yang bisa berkembang seiring bertambahnya usia. Berikut beberapa hal yang umumnya diharapkan: Masa Kanak-Kanak 1. Kasih sayang dan perhatian – Anak perempuan butuh rasa aman dalam pelukan ibunya. 2. Dukungan emosional – Saat sedih atau takut, ia ingin ibunya menenangkannya. 3. Bimbingan dan pengajaran – Dari belajar berbicara, berpakaian, hingga cara bersikap. 4. Kehadiran dalam momen penting – Seperti ulang tahun, acara sekolah, atau saat sakit. 5. Ceritakan kisah dan dongeng – Banyak anak perempuan suka mendengar cerita dari ibunya. Masa Remaja 6. Pemahaman tanpa menghakimi – Ia ingin ibunya mengerti perasaannya tanpa langsung mengkritik. 7. Bimbingan tentang perubahan tubuh dan emosi – Menjelaskan tentang menstruasi, perasaan terhadap lawan jenis, dan kesehatan diri. 8. Kebebasan yang bertanggung jawab – Ia ingin dipercaya, tetapi tetap diarahkan. 9. Dukungan terhadap impian dan bakatnya – Baik itu dalam akademik...

Negara Indonesia dengan Indeks korupsi 2024 di angka 37

Melihat Indonesia dari tahun ke tahun, tampaknya masih jauh dari harapan untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya, khususnya untuk pribumi asli. Ada banyak kesenjangan yang terjadi di negeri ini.  Negeri yang tak pernah redup dari pemberitaan tentang korupsi, terlebih di dua periode 2014-2024.  Dan di awal tahun 2025 hampir setiap hari disuguhi pemberitaan korupsi dari masa pemerintahan sebelumnya. Kita akan sedikit membahas perihal sumberdaya alam, pajak dan sebagainya yang menjadi sumber utama penghasilan negeri ini. Namun, menurut laporan penghasilan anggaran negara lebih banyak diperoleh dari pajak rakyat.  Kenapa bisa seperti itu, bagaimana dengan sumber daya alam negeri ini yang sangat melimpah dan kita kaya akan alam, mengapa itu tidak bisa membuat negeri ini sekaya Singapore untuk kawasan Asia Tenggara? Baik, kita mulai dari Freeport terlebih dahulu. - Mayoritas saham PT Freeport Indonesia (PTFI) saat ini dimiliki oleh Indon...

Anak perempuan tidak berdosa jika ia merasa sudah tidak sanggup lagi merawat ibunya

Seorang anak perempuan tidak berdosa jika ia merasa sudah tidak sanggup lagi merawat ibunya yang lansia dan sakit, terutama jika alasannya adalah karena kesehatannya sendiri, mencari nafkah untuk bertahan hidup, atau ingin menikah. 1. Tanggung Jawab Anak Laki-laki Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam Islam, anak laki-laki memiliki kewajiban utama untuk merawat dan menafkahi ibu yang sudah tua dan sakit. Jika anak perempuan sudah berusaha sekuat tenaga tetapi merasa tidak mampu lagi, maka saudara laki-lakinya harus mengambil alih tanggung jawab tersebut. Jika anak laki-laki tetap mengabaikan tanggung jawabnya, maka dosa jatuh kepada anak laki-laki, bukan kepada anak perempuan. 2. Prioritas dalam Islam: Kesehatan dan Kehidupan Anak Perempuan Dalam Islam, seseorang tidak boleh membebani dirinya dengan sesuatu yang di luar kemampuannya. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 286: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." Jika merawat ibu ...

Anak laki-laki memiliki kewajiban dan tanggung jawab perawatan fisik serta nafkah financial atas Ibunya.

Dalam ajaran Islam, kewajiban menjaga, merawat, dan menafkahi ibu yang lansia dan sakit terutama dibebankan kepada anak laki-laki. Hal ini didasarkan pada beberapa dalil dalam Al-Qur'an dan hadis, yang menegaskan bahwa anak laki-laki memiliki tanggung jawab finansial dan perawatan terhadap orang tua mereka, terutama ibu. Dalil-Dalil Terkait: 1. Surah Al-Isra' ayat 23-24 "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali engkau mengatakan kepada mereka perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik." 2. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, "Siapakah yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?" Rasulullah menjawab, "Ibumu." Sahabat itu bertanya la...

"I am worth more than someone who cannot fight for me."

Life often offers happiness only briefly before taking it away in the most painful way. I have experienced many things that may be difficult for some to understand—love that arrives with hope, only to leave behind wounds that are hard to heal. In early 2018, a Hungarian man named Zoltan Furedi managed to break through the walls of my proud heart. He was persistent, making me feel unconditionally loved in his own way. But fate had other plans. He left forever in 2020, leaving a deep hole in my heart. The grief I felt was overwhelming, and for months, I was consumed by sorrow. I cannot explain everything here, but his passing left me with immense regret and guilt. When I began to make peace with that loss, my best friend, "Thomas," whom I had loved since 2015, returned, offering to fill the emptiness in my heart. We tried to rebuild a relationship that had previously failed, despite the distance separating us. But long-distance love doesn’t always go as hoped. Thomas, the Norwe...